Ahlak Terhadap Diri Sendiri – Merupakan akhlak yang harus dimiliki bagi setiap muslimin yang taat akan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangan-Nya. Kita mengukur sejauh mana kita taat akan perintah dan larangannya, dan juga kedekatan kita kepada-Nya.
Akhlak terhadap diri sendiri merupakan suatu yang sangat penting dan baik bagi kita sendiri bahkan untuk orang sekitar. Ketika kita memiliki akhlak yang baik dan mulia maka akan menimbulkan manfaat bagi sekeliling kita,dan begitu juga sebaliknya.
Macam-Macam Ahklak Terhadap Diri Sendiri
Ada tiga aspek akhlak yang harus ada dalam diri kita diantaranya :
- Akhlak terhadap jiwa atau Rohani kita.
- Akhlak terhadap akal kita.
- Akhlak terhadap jasmani atau tubuh kita.
Akhlak terhadap Jiwa atau Rohani Kita
Akhlak ini merupakan Akhlak yang sangat penting karena apabila seseorang tidak mempunyai rohani maka kewajiban dirinya terhadap Allah maka kehidupannya ibarat Jasad yang tidak ada ruhnya.
Adapun ciri-ciri orang yang memiliki akhlak terhadap jiwa atau rohaninya yaitu:
BERTOBAT

Dan diantara dosa-dosa besar yang harus kita jauhi diantaranya:
Dan dibahas dalam kitab Al Kabair (dosa besar) bahkan ada Dosa Besar Yang Dianggap Biasa.
MURAQABAH
Yaitu meyakini bahwasanya dirinya senantiasa selalu diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan begitu kita akan selalu terjaga dalam melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, bahkan dia berhati-hati dalam melakukan hal-hal yang sifatnya mubah.
BERMUHASABAH
Yaitu seseorang yang menghitung amalan di setiap hari-harinya dalam suatu waktu. Jika hari itu ia melakukan hal-hal yang buruk atau melakukan apa yang dilarang Allah, maka ia akan meminta ampun kepada Allah kemudian ia menghukum dirinya dan berusaha memperbaikinya.
MUJAHADAH
Yaitu senantiasa berjuang, berusaha, bersungguh-sungguh, dan berperang melawan hawa nafsunya. Karena setiap hawa nafsu menjerumuskan pada yang melenakan, lalai, menghembuskan syahwat,dan kepada hal-hal yang buruk. Jika seorang muslim tahu akan bahayanya hawa nafsu maka ia akan menentang, dan menyatakan perang terhadapnya.
Berakhlak Terhadap Akal
- Senantiasa Menuntut Ilmu,Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat sekaligus sebagai bentuk muslim yang berakhlak. Ia akan mencari ilmu yang baik untuk asupan akalnya.“Menuntut Ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap muslimin” [HR. Ibnu Majah].Seorang muslimin tidak hanya menganggap mencari ilmu adalah sebuah kewajiban belaka tapi ia juga terus menambah ilmunya. Setiap ilmu yang kita pelajari semakin banyak maka kita semakin Khasyah (Takut terhadap Allah dibarengi dengan ketaatan).
- Mengamalkan Ilmu yang telah didapatSetiap ilmu yang kita cari harus kita amalkan sebagaimana permisalan orang yang berilmu tapi ia tidak mengamalkannya seperti pohon yang tumbuh tapi tidak ada buahnya, semuanya akan sia-sia.
- Memiliki ilmu yang ia kuasai,menurut Dr. Muhammad Ali Al-Hasyim berkata hal-hal yang harus dikuasai pada diri seorang muslim ialah : Al Quran (yaitu bacaannya,tajwidnya,dan tafsirnya), Ilmu hadits, sirah, dan sejarah para sahabat, fikih tentang permasalahan kehidupan dan lainnya.Sepesialis juga tidak hanya dalam bentuk ilmu syar’i tapi juga ilmu duniawi seperti : Ekonomi, Politik, Teknik,dan lain sebagainya. Semua ilmu itu akan berguna bagi islam karena kehidupan yang islami harus mecakup semua aspek.
- Mengajarkan Ilmunya kepada Orang Lain,
Berakhlak Terhadap Jasmani atau Badannya
- Senantiasa selalu menjaga kebersihan, menurut sunnah rasullulah yang telah di ajarkan kepada kita, dan selalu menjauhi hal-hal yang najis.
- Menjaga minum dan makan, senantiasa menjaga sesuatu yang masuk kedalam tubuh kita, dan menghindari makanan dan minuman yang diharamkan oleh Allah dan Rasulnya. Karena setiap makanan atau minuman yang haram merupakan penghalang terkabulnya doa.
- Senantiasa Selalu menjaga kesehatanDengan jasmani yang sehat kita bisa beraktifitas dan menjalankan ibadah sehari-hari.
- Berpenampilan yang islamiKita harus berpakaian seperti yang dijelaskan oleh Allah dan Rasulnya tentang bagian tubuh kita yang merupakan aurat dan harus kita tutup.
Memelihara Ahklak Terhadap Diri Sendiri
memelihara dan menumbuhkan Akhlak terhadap diri sendiri yaitu:
- IstiqomahIstiqomah yaitu menapaki jalan yang lurus yaitu jalan islam yang telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, para sahabat, para tabiin, dan para tabiut tabiin. Dan tidak berbelok dari arah dari jalan yang lurus itu.
- SyukurSikap yang menunjukan terhadap apa yang telah Allah berikan berupa kenikmatan kepada kita, dengan lisan atau perbuatan sebagai rasa kesadaran kita akan nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan. Dengan dzikir memujinya dan meningkatkan kedekatan kita kepada-Nya.
- Tawadu’Tawadhu’ yaitu ia ridho apabila ia mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari apa yang sepantasnya ia dapatkan. Tawdhu’ juga sikap pertengahan diantara sikap Sombong dan Melecehkan Diri.Ibnu Hajar mengatakan “ Tawadhu’ ialah menunjukan diri dengan sikap lebih rendah kepada orang yang mengagungkannya. Ada juga yang berkata sesungguhnya tawadhu’ ialah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” [Fathul_Bari 11/341]
- SabarSabar ialah suatu sikap dimana seseorang menahan dirinya untuk mengendalikan nafsunya dari apa yang telah menimpanya, sabar bukan hanya ketika mendapatkan musibah, tapi sabar terhadap ketaatan, dan menjauhi larangan.
- AmanahDapat dipercaya, seseorang dapat dipercaya tergantung kadar imannya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak amanah (tidak dapat di percaya)…” (H.R Ahmad)
- ShidiqJujur atau benar, Seorang muslim harus benar dan jujur dalam segala hal baik itu hatinya, perkataannya, dan perbuatannya.
- IffahMenjaga dan memelihara diri dari hal-hal buruk yang membuat diri kita rendah, rusak, jatuh dan hina. Nilai dan wibawa seseorang dilihat dari diri yang senantiasa menjaga kehormatannya.
- Pema’afSikap yang suka memberi maaf kepada kesalahan orang lain dengan ikhlas tanpa rasa benci dan keinginan membalas kesalahannya, bahkan islam mengajarkan kita untuk saling memaafkan, tanpa harus menunggu orang meminta maaf.
Very good, semoga bermanfaat
BalasHapus